KAWASAN Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM) tak terlepas dari dampak musim kemarau. Pasokan air PDAM berkurang lumayan drastis ke bandara terbesar di Sumatera tersebut. Sebagai antisipasi, PDAM Padang Pariaman menyiagakan 2 unit mobil tangki berkapasitas 3 ribu liter setiap hari.
“Ini memang menjadi prioritas utama. Pelayanan air di BIM tak hanya persoalan PDAM semata, tapi juga mempertaruhkan nama baik Padang Pariaman, Sumatera Barat dan bahkan Indonesia, karena ini adalah bandara internasional,” kata Direktur PDAM Amnuddin sebagaimana diamanatkan Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni.
Dua unit mobil tangki tersebut disiagakan saling bergantian, dengan tujuan agar jangan sampai air berhenti mengalir walaupun sebentar. Jika air berhenti sebentar saja, pasti akan menjadi sorotan yang luar biasa dari segala penjuru.
Antisipasi jangka panjang menurut Aminuddin sudah dipersiapkan, yaitu mengoptimalkan kembali sumber air di Sikuliek, Nagari Sungai Buluh beserta dengan jaringan pipanya. Rancangan ini juga ikut disurvei oleh pihak Angkasa Pura sebagai lembaga penyelenggara BIM.
“Kita sedang persiapkan ini,” kata Aminuddin usai meninjau lokasi sumber dan daerah-daerah yang dilalui jaringan pipanya Jumat (20/9/19). ADMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar